DISFUNGSI seksual pada wanita kerap dianggap remeh. Padahal, kehidupan seksual yang sehat menjadi salah satu indikator kesehatan. Dan, tak adanya minat berintim-intim bisa menyebabkan pernikahan berantakan. Kenali penyebabnya sebelum terlambat!
’’Bukan hanya pria yang bisa mengalami gangguan disfungsi seksual. Tapi disfungsi seksual dapat juga dialami oleh wanita,’’ujar prof dr Kiagus M Arsyad, Bagian Biologi Kedokteran dan Andrologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Menurut, disfungsi seksual merupakan suatu gangguan fungsi seksual di mana fungsi ini dibutuhkan manusia untuk melakukan kontak seksual yang normal.
Pada wanita, lanjutnya disfungsi seksual meliputi enam hal yaitu penurunan atau gangguan nafsu atau libido, gangguan terangsang (arousal), gangguan orgasme, dispareunia (kondisi dimana vagina kering), vaginismus (kondisi dimana vagina langsung berkerut setiap kali akan berhubungan seks sehingga tidak jadi berhubungan) dan gangguan yang terkait rasa cemas atau takut yang disebut dengan sexual phobia.
’’Dari keenamnya, yang paling sering diderita adalah tiga hal pertama. Dan dari ketiganya, hasrat atau libido memegang peranan penting. Jika tidak ada hasrat, seorang perempuan tidak bisa terangsang. Bila tidak terangsang, walaupun bisa berhubungan seks, otomatis tidak bisa orgasme,’’jelasnya.
Prof Agus, sapaan akrab pria ini mengatakan, disfungsi seksual terberat adalah gangguan libido atau penurunan keinginan berhubungan seks (hypo sexual desire disorder). Kendati demikian, wanita masih bisa melakukan hubungan seks karena alat kelaminnya bersifat rongga, dalam arti menerima. Berbeda dengan pria yang jika tidak ada libido, alat kelaminnya bisa ‘’mati’’.
’’Wanita masih bisa berhubungan seks, minimal melayani pasangannya sehingga kadang-kadang gangguan libido ini tidak kelihatan. Bisa dipalsu atau fake. Walaupun itu bisa ketahuan bagi pria yang punya pengetahuan,’’paparnya.
Gangguan libido sendiri dikelompokkan menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Disebut primer karena penyebabnya terjadi sejak awal atau sebelum dia mengenal seks. Prof Arsyad mengatakan, memang ada wanita yang sejak awal menikah atau bergaul dengan laki-laki, hasratnya kurang.
’’Sembilan puluh persen gangguan disfungsi seksual pada wanita disebabkan oleh faktor psikologis. Wanita yang sudah menikah pasti ingin berhubungan seks sejak dia resmi menikah dan mengalami malam pertama. Bila keinginannya setengah-setengah atau ingin hanya karena ’’aturan’’(bukan karena hasrat), patut diwaspadai,’’terangnya.
Ada juga wanita yang enggan berhubungan seks atau hanya berhubungan seks karena ingin punya anak. Dalam hal ini, otomatis pengetahuan seks wanita tersebut kurang dan tidak tahu apa sebenarnya seks.
’’Selain itu juga ada kelompok libido sekunder. Pada penyebab sekunder, libido seorang wanita mula-mula normal dan pada suatu waktu menurun,’’jelasnya.
Nah pada hal ini, lanjutnya wanita itu sudah pernah menikmati bagaimana berhubungan seks dan jika sewaktu-waktu hasratnya turun, bukan tidak mungkin dia mengalami gangguan libido.
’’Wanita itu selain bisa mengalami disfungsi seksual mereka juga akan mengalami penurunan seksual terkait dengan umur yaitu menopause atau pada wanita yang memakai kontrasepsi hormonal. Karena itu waspadai segera jika mengalami disfungsi seksual,’’pungkasnya
No comments:
Post a Comment