Monday, 19 January 2009

Sperma Dapat Merangsang Kontraksi Rahim

Ini berkaitan dengan sperma yang mengandung hormon prostaglandin. Hormon ini sering menyebabkan kontraksi pada rahim. Kalau hamil, rahim akan lebih mudah kontraksi. Akibatnya, tempat melekatnya ari-ari bergeser dan bisa menyebabkan perdarahan. Karena itu jangan lagi ditambah dengan prostaglandin dari sperma agar tidak terjadi kontraksi pada masa trimester pertama (usia kehamilan dibagi menjadi tiga periode yang disebut trimester).

Hal ini berhubungan dengan hubungan intim akan lebih aman bila sudah memasuki trimester kedua, di mana janin sudah mulai besar, sudah keluar dari rongga panggul, dan ari-ari sudah melekat pada dinding rahim, sehingga umumnya tidak mengganggu saat hubungan intim. Jadi, boleh saja melakukan hubungan intim dan prostalglandin tidak akan begitu berefek.

Memasuki trimester ketiga, janin sudah semakin besar dan bobot janin semakin berat, membuat tidak nyaman untuk melakukan hubungan intim. Di sini diperlukan pengertian suami untuk memahami keengganan istri berintim-intim. Banyak, lho, suami yang tidak mau tahu kesulitan sang istri. Jadi, suami pun perlu diberikan penjelasan tentang kondisi istrinya. Kalau pasangan itu bisa mengatur, pasti tidak akan ada masalah. Hubungan intim tetap bisa dilakukan tetapi dengan posisi tertentu dan lebih hati-hati.

Tetapi apabila sudah memasuki 38-42 minggu belum ada tanda-tanda kehamilan tidak ada salah nya melakukan hubungan intim, karena sperma yang mengandung prostalglandin ini akan dapat membantu rahim untuk berkontraksi.

Sering dengar kata2 suster menyuruh bapaknya menengok istrinya yang hamil tua dan belum mau melahirkan kan? :)

Dikutip tanpa diubah dari : http://doktersehat.com/2008/07/23/sperma-dapat-merangsang-kontraksi-rahim/


No comments:

Post a Comment

Followers