TERNYATA disfungsi seksual (gangguan seksual) tak hanya dialami pria. Kaum hawa pun turut mengalaminya. Hanya saja, secara fisik disfungsi seksual itu tidak terlihat. Mengenai hal tersebut, androlog dari Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) Dr Anita Gunawan SpAnd membenarkannya.
"Pada wanita, disfungsi seksual itu terdiri dari disfungsi desire dan orgasme, rasa sakit pada waktu melakukan hubungan seksual, vaginismus (kondisi di mana vagina langsung berkerut setiap kali akan berhubungan seks sehingga penis tidak dapat masuk), dispareunia (kondisi di mana vagina sakit pada waktu melakukan hubungan intim)," kata Dr Anita saat dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Senin (17/11/2008).
Disfungsi seksual pada wanita, sambung Dr Anita, adalah gangguan libido atau penurunan keinginan seks (hypo sexual desire disorder) yang disebabkan dua faktor, yaitu psikologis dan infeksi.
"Penyebab disfungsi seksual karena faktor psikologis semisal disebabkan pernah mendapat pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan atau karena sedang bertengkar dengan suaminya, namun dipaksa untuk melakukan hubungan intim, sehingga secara psikologis sebenarnya dia menolak tapi terpaksa melakukan. Sedangkan kalau karena faktor infeksi di saluran vagina, bisa disebabkan banyak hal semisal karena adanya keputihan atau jamur atau virus atau bakteri," paparnya panjang lebar.
Lebih lanjut wanita yang menyelesaikan program master di bidang Andrologi Universitas Airlangga, Surabaya ini mengungkapkan faktor psikologis memiliki peran paling besar untuk menyebabkan disfungsi seksual pada wanita.
"Gangguan ini banyak disebabkan karena faktor psikologis, sehingga seolah-olah dia menolak untuk melakukan hubungan seksual. Sebab dalam melakukan hubungan intim, wanita itu harus ada keterlibatan emosional di dalamnya. Kalau tidak, maka ajang bercinta pun tidak akan sehebat seperti yang diinginkan," ungkap istri Dr Gunawan Tirtaraharja, seorang dokter osteoporosis dari Rumah Sakit Medistra itu.
Kendati disfungsi seksual mengganggu, namun penderitanya tetap dapat disembuhkan. Yaitu dengan melakukan pendekatan dengan pakar sesksologi, mencari penyebabnya, dan mengobati apa yang menjadi penyebabnya.
"Untuk menyembuhkan disfungsi seksual pada wanita maka hal-hal yang harus dilakukan ialah berkonsultasi dengan dokter apa penyebabnya, lalu setelah mengetahui apa penyebabnya baru diobati. Kalau sudah hilang rasa sakitnya, maka bisa menikmati hubungan seksual lagi," imbuhnya.
Nah, khusus untuk penanggulangan pada disfungsi seksual yang disebabkan oleh psikologis, lanjut Dr Anita, maka harus ditelaah lebih dalam lagi faktor kejiwaan untuk memperbaiki hubungan antar-individunya. (nsa)
No comments:
Post a Comment