Friday 10 July 2009

Lagi, Korban Pembesaran Penis

oleh dokter ahli Andrologi dan Seksologi, Prof.Dr.Wimpie Pangkahila, Sp.And.

"Saya seorang istri berusia 40 tahun, suami umur 45 tahun. Kami sudah 11 tahun menikah dan mempunyai 2 anak. Selama menikah tidak ada masalah seks yang mengganggu kami. Namun, sejak enam bulan ini saya merasakan ada masalah.

Sejak sekitar enam bulan lalu suami sangat jarang mau melakukan hubungan seks. Mulanya saya mengira suami kepayahan bekerja, sehingga tidak bergairah. Karena itu, terus terang saya sangat terkejut waktu melihat perubahan pada penisnya.

Penisnya jadi membesar seperti bengkak, aneh bentuknya. Karena saya terkejut, akhirnya suami mengaku bahwa katanya dia diajak temannya menemui seseorang untuk menambah ukuran penis. Karena dijanjikan pasti bisa bertambah ukurannya, akhirnya suami dan temannya bersedia. Penisnya disuntik dengan cairan dari tanaman. Saya marah sekali dengan kelakuan suami saya itu.

Setelah disuntik dan melihat bentuknya yang aneh, suami mengeluh, tetapi orang itu bilang nanti tidak akan aneh lagi. Katanya diperlukan waktu sekitar 2-3 hari lagi.Karena tidak juga berubah, suami mendatangi orang itu lagi. Ternyata dia sudah tidak praktik di hotel itu lagi. Nomor HP-nya juga tidak bisa dihubungi.

Pertanyaan saya, bagaimana nasib suami saya selanjutnya? Apakah penisnya bisa normal kembali? Terus terang, saya merasa jijik melakukan hubungan seks karena bentuk penisnya yang aneh begitu.
T.N., Jakarta


Semua itu penipuan

Pengakuan suami sudah jelas bahwa dia terpengaruh ajakan temannya untuk menambah ukuran penis. Boleh jadi temannya itu tertipu oleh iklan bohong, yang banyak dimuat di media murahan.

Sudah beberapa kali saya jelaskan di rubrik ini bahwa iklan bohong seperti itu jangan dipercaya, apalagi diikuti. Itu semua tak lebih hanya praktik penipuan belaka.

Setelah orang melewati tahapan perkembangan kelamin dengan sempurna, ya seperti itulah ukuran kelaminnya. Lain halnya kalau seseorang mengalami hambatan perkembangan kelamin. Kalau ini yang terjadi, tentu diperlukan pengobatan, tetapi pasti bukan dengan cara disuntik di kelaminnya.

Selain itu, seharusnya masyarakat mengerti bahwa hanya orang yang berkompeten yang boleh melakukan tindakan pengobatan, apalagi memberi suntikan.

Sangat mudah dimengerti kalau Anda merasa terkejut dan bahkan jijik dengan bentuk penis suami yang menjadi aneh. Keluhan seperti yang Anda rasakan juga dialami oleh para istri lain yang suaminya menjadi korban penipuan itu.

Apa pun bahan yang diakui disuntikkan oleh para penipu itu, yang pasti kerusakan yang terjadi sama. Saya yakin bahan apa pun yang mereka akui, pasti mengandung silikon cair atau kolagen. Sarankan suami Anda untuk menjalani operasi rekonstruksi, dengan cara membuang bagian kulit yang membengkak karena disusupi silikon cair tersebut.

Saya harapkan pihak terkait ikut bertanggung jawab akibat perbuatan bodoh itu. Pihak media massa dan periklanan semestinya lebih selektif dan ketat dalam memuat iklan menyesatkan itu.

Pihak terkait yang memberi izin praktik tenaga seperti itu juga harus bertanggung jawab. Akhirnya, pihak kepolisian harus lebih proaktif dalam menangani pelaku praktik penipuan seperti itu.


No comments:

Post a Comment

Followers