Malam yang dingin medio desember 2006 di sebuah UGD Rumah Sakit tempat saya bertugas. Ketika itu saya baru saja selesai memeriksa seorang pasien yang datang dengan keluhan mual muntah yang sudah berlangsung seharian dan tidak menunjukkan tanda-tanda bakal reda. Disaat saya sementara mengisi lembar rekam medis pasien tersebut, tiba-tiba saya dikejutkan oleh suara ketukan perawat. "Dok, ada yang cari di luar dok" Kata perawat. "Oh ya, bentar ya!" kataku lalu merampungkan rekam medis dan resep pasien. Tidak berselang beberapa lama tiba-tiba muncul seseorang yang belum pernah saya temui sebelumnya. "Assalamu alaikum dok. Mohon maaf menggaggu waktunya dok!" katanya sopan. Penampilannya sangat rapi dan berkelas. "Waalaikum salam. Mari pak! Siapa ya?" tanyaku. "Oh ya perkenalkan saya 'X' dok. dari 'PT. Z'. saya ingin perkenalkan produk kami yang tersedia di apotik RS. bla...bla...bla... ." lalu saya jawab "oh ya. ntar saya lihat apa saya bisa bantu atau tidak." terus diakhir pembicaraan kami dia berkata "mohon maaf dok, boleh saya tahu nomor rekeningnya?" ........
........
Seminggu kemudian ...
Aq dapat telpon dari nomor yang aq belum kenal. "Sore dok! Ini dengan 'X' yang kemarin ketemu dengan dokter. Saya cuma pengen konfirmasi dok. Hari ini dari jakarta sudah ada kiriman masuk ke rekening dokter. Jadi kami sangat berharap dengan kerjasama dokter." "Oh ya terimakasih" balasku.
........
Minggu Kedua ...
Ketika aq lagi dinas malam. tiba-tiba aq disapa dengan orang yang sudah mulai akrab suaranya dengan telingaku. "Malam dok. Pa kabar? Gimana dok, banyak pasien ya?" ujarnya basa-basi. aq cuman tersenyum mendengarnya. lalu aq panggil masuk ke ruangan aq. Terus dia mulai buka pembicaraan " Begini dok. mohon maaf sebelumnya. saya perhatikan peresepan dokter belum menggunakan produk kami. sementara kami sudah transfer ke rekening dokter." Saya hanya jawab "belum sesuai kasus yang ada dengan produk kamu". "Oh gitu dok?" tanyanya.
........
Minggu Ketiga ...
Dia datang lagi ...
.......
Mingu-minggu demi minggu ...
Dia muncul lagi ...
............................
Yang aq rasakan saat itu adalah bahwa aq tertekan dan menjadi budak dari sebuah pabrik obat. Dan entah gimana caranya bisa lepas dari jebakan ini. Hingga suatu waktu aq berani mengambil keputusan ... untuk bilang tidak pada setiap perusahaan obat yang mengharuskan peresepan obatnya. Dan saat ini aq merasa labih bebas dan merdeka tanpa harus merasa tertekan dari perusahaan obat. Selain itu pada saat aq menuliskan obat dari pesan-pesan sponsor aq merasa berdosa terhadap pasien. dimana aq masih bisa menggunakan obat lain dengan kualitas yang sama, dan isi yang sama tetapi harga jauh lebih murah dibandingkan obat yang harus aq tuliskan. jadi bukannya aq berusaha menyembuhkan pasien tetapi aq merasa justru berusaha memeras pasien yang tentunya pasti dia tebus karena sangat dia butuhkan. Nah apa bedanya kita dengan penculik yang meminta tebusan atas anak yang diculiknya? Bedanya hanya pada objeknya yaitu penculik dengan obyek anak yang diculik, sementara kita dengan obyek penyakit yang kita sandera.
...........................
Semog ini menjadi renungan bagi kita semua......
Wednesday, 29 August 2007
Be a good Doctor
Ini merupakan pengalaman Pertama saya bertugas sebagai dokter yang benar-benar nanganin pasien dengan tanggung jawab penuh terhadap pasien kita sendiri (bukan lagi sebagai Co-Ass yang masih didampingi Resident or Supervisor). ketika setahun lalu IDI mengadakan sebuah kegiatan dengan mendirikan posko mudik lebaran sepanjang jalur pantai utara dan pantai selatan pulau jawa. Waktu itu oleh tim IDI Pusat, aq ditempatkan di daerah jawa tengah tepatnya daerah grinsing. Lumayan juga kita harus bertahan hidup selama 11 hari (H-5 hingga H+5 Idul fitri) di posko dengan fasilitas yang serba terbatas. namun yang buat aq jadi was-was adalah aq ditempatkan di posko yang hanya didampingi oleh orang-orang yang sama sekali tidak ngerti ttg penanganan kegawat daruratan sementara tempat tersebut merupakan daerah yang sangat rawan kecelakaan. Belum lagi obat-obatan yang ada juga sangat terbatas. hanya satu yang selalu aq panjatkan, semoga Tuhan tidak memberi aq cobaan pada kesempatan kali ini. Akhirnya hingga detik terakhir aq bertugas di posko tersebut semua permasalahan dapat dikendalikan dan diatasi dengan baik. btw ternyata Tuhan masih sayang sama aq ya???
Subscribe to:
Posts (Atom)